Thursday, November 25, 2010

KKN Oh KKN


Post ini saya persembahkan buat teman-teman angkatan 2008 tersayang yang tahun depan mau KKN. Sebenarnya yang akan teman-teman baca di paragraf berikutnya ada semua di buku panduan KKN. Masalahnya, buku panduan KKN itu totally boring dan baru dibagiin deket-deket hari pembekalan, padahal butuhnya sekarang. Melihat fenomena tersebut, haha, saya mau mencoba menceritakan isi buku panduan KKN dengan cara yang hopefully gak terlalu boring
:)

Oh iya, ini ngerjainnya gak open book dan berdasarkan pengalaman KKN tahun 2010, jadi kalo ada kesalahan mohon diralat, dan mudah-mudahan gak ada perubahan peraturan yang berarti buat KKN 2011.

Pertama, saya akan menjelaskan tentang tema dan alur per-KKN-an secara garis besar.

Secara resmi, LPPM membuat alur yang intinya mahasiswa yang mau KKN tinggal memilih tema kayak milih mata kuliah pas KRS-an. Tema-tema yang tersedia untuk dipilih adalah tema-tema yang sudah disetujui yang diajukan oleh tim inisiator yang terdiri atas seorang dosen dan 3 orang mahasiswa. Dengan kata lain, pada dasarnya, yang (seharusnya) mengusulkan tema KKN adalah dosen, dan dosen tersebut menyertakan mahasiswanya dalam proyek pengabdian kepada masyarakatnya itu.

Tapi yang terjadi selama bertahun-tahun ini adalah kebalikannya. Mahasiswa yang membuat tema, dan mencari dosen yang mau jadi DPL untuk tema yang dibuatnya. Hal ini terjadi karena mahasiswa ingin kepastian. Kepastian apa temanya, siapa DPL-nya, dan yang paling penting dari semua itu adalah KKN-nya dimana dan teman seunitnya siapa saja. Itulah sebabnya teman-teman angkatan 2008 yang mau KKN tahun 2011 udah mulai sibuk ngurusin KKN dari tahun 2010 hihi.

Saya rasa alur resmi buatan LPPM sangat simpel dan cukup jelas, jadi saya langsung aja bahas alur bikinan mahasiswa sendiri yang unofficial tapi dipakai terus selama bertahun-tahun.

Memilih teman dan lokasi KKN sendiri pun ada 2 pilihan: bikin tema milih tempat cari dosen sendiri, atau nyari unit bikinan orang yang lokasinya sesuai keinginan dan ngajak teman-teman kita untuk berbondong-bondong bergabung di unit itu.

Di KKN, bidang ilmu se-UGM dibagi jadi 4 kluster: sosial humaniora (FEB, FIB, Fisipol, Fakultas Filsafat, Psikologi, Hukum), kesehatan (FKG dan Farmasi), saintek (Fakultas Teknik), dan agro (Fakultas Peternakan, Pertanian, Kedokteran Hewan, dkk).

DPL dipilih berdasarkan tema kita dari kluster apa. Misalnya kita bikin tema penggunaan energi alternatif, itu kan temanya kluster saintek, berarti DPL-nya dosen teknik. Energi alternatif pun banyak macamnya. Kalo bikin turbin di sungai, berarti dosennya dosen teknik mesin. Kalo saya dulu energi alternatifnya biogas, dosennya dari jurusan teknik kimia. Kan gak mungkin juga kita pengen tema KKN biogas trus minta dosen FEB jadi DPL-nya. Kasarnya, dosen FEB tahu apa tentang biogas?

Yang selama ini dilakukan, buat bikin satu unit sendiri dengan lokasi dan tema pilihan sendiri adalah ngumpulin orang dan nyari dosen. Abis itu rapat rapat rapat, trus bikin proposal, cari dana. Sumber dana buat eksekusi program-program KKN yang diajukan itu ada banyak, bisa dari mitra (dinas-dinas pemerintah kayak dinas peternakan, pertanian, pekerjaan umum, dll), swadaya mahasiswa (iuran, jualan, ngamen, dll), dan dana hibah dari LPPM.

Trivia

Unit saya dulu tidak berjodoh dengan mitra. Sebab, kami tidak punya koneksi, dan karena tidak punya koneksi, jadi ribet, karena ribet kami jadi males. Musti bikin-bikin proposal dengan banyak versi, minta tanda tangan sana-sini, mondar-mandir ke dinas, dan lain-lain yang teman-teman semua pasti tahu gimana.

Akhirnya kami membeli kemalasan kami dengan iuran seratus ribu per bulan selama tiga bulan. Iuran dari 30 orang kan lumayan udah dapet sembilan juta hihi walaupun itu belom nyampe setengah dari yang dianggarkan. Selain itu, kami juga mengamen. Sungguh awalnya saya merasa ini sangat memalukan dan menyedihkan. Saya merasa orang-orang di kafe tenda Jakal tidak boleh tahu kami adalah mahasiswa UGM!

Tapi di hari pertama ngamen, ada bapak-bapak TNI ngasih Rp150.000,- setelah tahu kami ngamen buat cari dana KKN dan menyuruh kami menyanyikan lagu-lagu yang mereka request. Saya masih ingat kami menyanyikan lagu Stinky – Mungkinkah dengan chord gitar yang baru ditebak saat itu juga (memang anak band sakti). Sungguh pengalaman yang tak terlupakan…. Ngamen ini bagus buat seru-seruan, tapi kalo buat cari dana beneran saya gak rekomendasikan, soalnya hasilnya gak material.

Tapi entah bagaimana, we somehow knew kami akan dapet dana hibah dari LPPM. Dan alhamdulillah beneran! Proposal kami termasuk ke dalam 20 proposal terbaik dan menang dana hibah Rp 15juta dari LPPM. Senangnya T.T Saya akan dengan senang hati ngasihtau rahasia biar proposal KKN-nya menang dana hibah dari LPPM kalau teman-teman pengen tahu hihi.

Saturday, November 13, 2010

Kado Digital

Sejak era globalisasi dimulai, digitalisasi terjadi secara masif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saya melihat fenomena ini sebagai salah satu gerakan go green dan penghematan.

Contoh: kamera dan foto. Dulu, waktu belum ada kamera digital, buat punya foto aja harus beli film, nyetak fotonya, beli albumnya. Dan beberapa puluh tahun kemudian, kalo album fotonya belum hilang, gambar fotonya mungkin sudah hilang. Kalau mau dicetak lagi, belum tentu juga filmnya masih ada.

Sekarang, pas kamera digital sudah menjamur, mulai dari kamera hape sampe DSLR, biaya foto kayaknya cuma depresiasi dan maintenance kamera ajah :D Foto gak harus dicetak untuk bisa dinikmati. Cukup diunggah ke facebook atau friendster (haha) atau blog atau flickr atau deviantart atau tempat aplot-aplot foto lainnya. Malahan dengan begitu basically foto kita bisa dikonsumsi oleh seluruh dunia. Gahul!

Begitu pula dengan kado.

Dulu, kado ulang tahun buat sahabat tersayang dan pacar tercinta biasanya mahal dan gak ramah lingkungan. Ada yang bikin scrap book (ngabis-ngabisin kertas dan sepidol); ada yang bikin karikatur muka the birthday boy/girl trus dipigura (kalo ga bisa bikin karikatur dan piguranya sendiri musti bayar orang di perempatan Sagan); dan masih banyak lagi yang teman-teman pasti tau tipikal kado-kado so sweet. :)

Tahun 2007, kadonya masih "analog".
Dari pacar saya pada masa itu. Isinya: rahasia :P

Sekarang, dengan maraknya digitalisasi, kado-kado buat pacar dan sahabat pun digital! Hahaha. Secara wujud, emang ga semanis scrap book atau lukisan karikatur. Tapi itu tidak mengurangi rasa hormat (halah) dan esensi sweet dari pacar dan sahabat buat si anak ulang tahun. Sebab, kado-kado digital tetep bisa dibikin so sweet, dengan cara yang berbeda :D

Di hari ulang tahun saya yang ke-20 kemarin, (HAHAHA) saya dapet banyak kado digital :)

Voice notes galangan Clara yang dikirim pake Blackberry Messenger.
Saya ya baru tahu pas ulang tahun kemaren, di jaman blackberry orang kalo gak bisa ketemu ngucapin selamat ulang tahunnya pake voice notes hihihi.


Video "Anak Ilang" yang dibintangi oleh artis ibukota.
Kiri: 00:06. Masih senyum dengan cantik dan ganteng.
Tengah: 01:36. Mulai lucu. Gerakannya kompak kayak aerobik.
Kanan: 02:23. Ngawur. Udah mati gaya.

Snapshot video dari kutub utara.
Uploaded by request.

Beberapa kelebihan kado digital dibandingin kado analog (maaf ya ini maksa banget istilahnya hihi): lebih murah dan lebih ramah lingkungan karena gak pake beli-beli kertas ataupun plastik, lebih mudah disimpan dan dishare, dan lebih long lasting :) Ketika kado-kado analog udah mulai lapuk, kado digital tidak akan berkurang kualitasnya.

Tapi di balik kelebihan-kelebihan tersebut, kado digital juga punya kekurangan. Untuk mencapai tingkat sweetness yang sama, bikin kado digital relatif lebih susah dari kado analog. Karena kado digital sifatnya intangible, perlu konsep yang matang biar bisa jadi sweet dan maksudnya tersampaikan.

Tapi tenang saja. Gak usah sedih ataupun berkecil hati :) Sengawur apapun kado analog atau kado digital yang teman-teman bikin, si anak ulang tahun bakal sangat berterima kasih dan gak bakal protes kok hihihi. Selamat bikin kado! :)



Ps. #1: Sebenernya ada juga kado digital dari kakandanya Clara, tapi kata Clara jangan dibikin snapshot-nya soalnya pemalu heheh.
Ps. #2: Asik juga gak punya pacar. Dapet kadonya banyak hihihi.

Wednesday, November 10, 2010

Penguasa Dunia Setelah Tuhan

Jadi ternyata

di dunia ini

yang paling berkuasa setelah Tuhan adalah

calon mertua

dan
calon suami.

Wednesday, November 3, 2010

Mengejar Matahari Terbenam

Parangndog, Yogyakarta.

Whitebalance

The Photographer

The Aye-Aye Style

Untitled

Lari dari kejenuhan abu. Rindu pada dunia yang berwarna. Belum pernah sebelumnya saya sebersyukur ini melihat hijaunya daun, hitamnya aspal, dan birunya langit di sepanjang perjalanan. Tapi gak ada fotonya. Susah moto sambil jalan, hehe.