You Me At Six

Setelah sekian lama moto panggung tanpa constraint, akhirnya saya kena juga peraturan tiga lagu yang mulia itu hahaha--pers cuma boleh di media pit selama tiga lagu pertama, abis itu harus keluar dan kadang-kadang dari barisan penonton udah gak boleh moto lagi. Rasanya cukup sensasional. Pertama tentu saja karena sebelumnya gak pernah moto "dibatasi" kayak gitu. Kedua karena gak ada opening act-nya, jadi gak bisa ngetes setelan kamera. Dan ketiga, saya udah lama banget gak moto. Hasilnya? Major fail. Tiga foto pertama di post ini difoto dari media pit, selama tiga lagu pertama. Tiga foto terakhir difoto dari barisan penonton.

Akhirnya Singapur Juga! - Bagian 4

Gara-gara teman saya Aysela nanyain waktu di Singapur nginep di mana, saya jadi pengen cerita tentang The Little Red Dot, hostel yang saya, Clara, Debie, dan Citra inepin. Nginep di hostel adalah satu dari pengalaman paling berkesan di Singapur, tapi karena hostel gak cuma ada di Singapur dan mungkin gak semua hostel di Singapur kayak The Little Red Dot, cerita tentang hostel jadi gak termasuk yang Singapur-banget. However, karena ini pengalaman pertama saya dkk nginep di hostel, rasanya jadi seru banget haha.

Story of the Year

Setelah mengisi perut dengan beef kebab dan chicken steak khas Doner Kebab di Plaza Senayan, pukul delapan tepat aku dan partner tiba di Gelora Bung Karno. Kami yang belum tahu pasti di mana Plaza Selatan Senayan GBK itu berada memutuskan untuk masuk dari Pintu Satu. Dentuman bas drum yang dipukul dengan dobel pedal sudah terdengar dari sana, yang artinya ada acara band-band-an tak jauh dari situ.

“Mas, konser Story of the Year di Plaza Selatan Senayan tuh di mana?” tanya partnerku sedikit berteriak ke abang penjaga pos karcis GBK, berusaha mengalahkan suara distorsi gitar yang meraung-raung.

“Di sini, Mas! Itu panggungnya!” jawab si abang juga berteriak, sambil menunjuk ke arah panggung yang lampunya gemerlapan di balik kain hitam yang melapisi pagar. Rupanya dugaan kami benar.