Saturday, June 13, 2009

Aku Budak Cinta?

“Annisa ikuti kuis Akhlak Muslim kamu yang sesuai dengan ‘Asmaul Husna’ dan hasilnya adalah Al-Waduudu: Yang Maha Mencintai

Itu adalah kuis yang terakhir gue mainin di Facebook, dan gue mainin itu kemaren sore. Sebelumnya, lama sebelum itu, gue juga mainan kuis “inisial soulmate-lo” lah, “what’s the first letter of the person you’ll fall in love with”-lah, “what’s the first letter of the person you will marry”-lah, dan masih banyak lagi kuis segenre lainnya.

Pas gue mainin itu, result-result yang keluar itu keseringan cocok banget sama kondisi batin gue *halah*. Makanya gue semangat maininnya. Contohnya: pas dulu gue masih berusaha menyusun kembali serpihan masa lalu bersama dua orang sahabat dan seorang pria istimewa, result kuis “inisial soulmate-lo” dll itu munculnya Y, trus ada kuis lain resultnya K, H, segala macem.

Gue jadi kesel. Heran! Apakah kalo kita mengerjakan kuis itu sepenuh hati, nanti resultnya juga akan cocok melulu tanpa manipulasi (baca: “Take this quiz again”) seperti yang sudah-sudah? What a coincidence! Dalam doa gue, gue sering bertanya kepada Allah apa maksudnya itu.

Apakah itu artinya suatu hari nanti akan utuh lagi serpihan masa lalu yang gue berusaha cari? Tapi kok sampe sekarang ga keliatan arah ke sana? Ataukah itu cuma salah satu cara Allah untuk menguji seberapa lebai gue dalam jatuh cinta? Oh gue tau. Mungkin Allah pengen ngajarin gue untuk relax, take it easy, dan nggak lebai dalam menjalani misi gue menyusun kembali serpihan masa lalu.

Di jaman yang sama, jaman “berusaha menyusun kembali serpihan masa lalu” itu, di Facebook kan juga ada tuh mainan Name Generator yang bikin-bikin nama Latin, nama Jepang, “what is your angel’s name?”, “what is your apa name?” bla bla bla… Gue juga mainan itu tuh. Gue inget pernah men-generate angel’s name, trus munculnya namanya gue lupa tapi itu artinya Angels of Friendship gitu. Lagi-lagi ini WAKTU ITU cocok. Pas gue lagi obsessed-obsessednya sama masa lalu gue yang menurut gue itu indah. (Makanya gue bela-belain biar bisa kayak dulu lagi.)

Poin yang ingin gue sampaikan adalah, gue tu heran kenapa hal cinta-cintaan, persahabatan, kasih sayang, bla bla bla itu really got into me, kenapa hal itu bisa-bisanya jadi prioritas dalam hidup gue.

Emangnya hidup ini cuma untuk mencintai? Emangnya gue ga punya goal lain apa selain punya pacar atau suami? Emang gue ga punya kerjaan lain selain pdkt sama laki-laki yang gue taksir? Ataukah gue terlalu kurang kerjaan sampe gue sempet mikirin setan yang namanya cinta itu secara berlebihan? Jatuh bangun karena merasakan yang sebenarnya tidak terjadi.

Dulu, pas gue merasa hidup gue utuh dan sempurna (perasaan gue lho), gue punya pacar yang oke (pacar yang oke = alim, pintar, rajin, dan lumayan ganteng), sahabat yang baik, dll, ipe gue bagus. Bisa cumlaude. Kenapa? Karena menurut gue, gue udah complete. Semua yang gue inginkan sudah gue dapatkan. Jadi gue bisa fokus untuk belajar, dapet ipe memuaskan. (Dengan kata lain, selama ini secara tidak sadar, gue menempatkan “fokus untuk belajar, dapet ipe memuaskan” itu sebagai prioritas terakhir, hahaha ngaco banget)

Tapi semester berikutnya, pas gue merasa puzzle diri gue mulai rontok satu-satu sampe akhirnya lepas semua (kayak iklan minuman isotonik kalo ga salah), ipe gue langsung jatoh sebesar 0.7. Silakan hitung sendiri jadi berapa ipe gue dan silakan bayangkan juga betapa rapuh dan lebainya gue hidup tanpa cinta *uooh*.

Mungkin gue hidup di jaman yang salah. Harusnya gue idupnya bukan sekarang di abad 21 yang modern ini, di mana setiap orang sangat sangat gila belajar dan sangat terobsesi sama yang namanya achievement dalam bidang yang serius-serius seperti career preparation, model of united nation, student exchange, scholarship, dll.

Ya gue sebenernya juga terobsesi sih untuk dapet achievement macam itu, buat self-fulfillment kalo kata Pranadipa. Gue pengen bisa serius tiada tara kayak Pranadipa yang di semester pertama kuliahnya udah ikut konferensi mahasiswa HI se-Indonesia, kayak Azka yang di blog-nya aja bahas stand alone risk, kayak Kiky yang dulu apatis ga pernah ikut apa-apa, kerjaannya jalan-jalan, makan-makan, dan karaokean melulu, sekarang bisa jadi koor sie perkap Simfoni, kayak Koplak yang di balik cengengas-cengegesnya itu ternyata dia qualified buat ke Harvard.

Clara bilang kalo gue lebih rajin, MUNGKIN gue juga bisa kayak gitu, tapi gimana dong gue males sih orangnya mikirin yang serius-serius gitu. Interestnya nggak kesana. Dan sayangnya, interest gue adalah ke hal-hal yang di FEB itu tidak relevan.


Mungkin harusnya gue hidup di abad 19 jamannya Bohemian Revolution. Kayak di film Moulin Rouge itu loh, hahaha. Setting-nya tahun 1890an. Pas itu lagi jamannya artists dan writers melakukan revolusi untuk berkarya dengan cara yang nggak konvensional, dengan cara baru, yang “menyimpang” dari kebiasaan mereka.

Jaman dulu mana ada acara talkshow yang mendiskusikan masalah ekonomi? Mana ada krisis ekonomi karena subprime mortgage? Gara-gara banyak korupsi aja dulu jadi berkembang ilmu ekonomi, manajemen, ACCOUNTING… untuk mengantisipasi kemungkinan penyelewengan itu.


Jaman itu, mereka mengangung-agungkan cinta, dikit-dikit cinta, mereka tidak ingin dewasa dan mereka bisa tidak tumbuh dewasa. Mereka BISA hidup dari menulis novel, opera, puisi, yang semuanya itu tentang cinta, yang semuanya itu tentang hal yang mereka cintai.

Sekarang? Ibu gue aja gak ngasih gue kuliah di FIB.
“Kamu nanti pas lulus mau jadi apa nak?” tanyanya, seolah-olah peluang kerja di dunia ini hanya ada buat sarjana ekonomi.
Trus ya gue jawab, “Jadi penulis. Atau ga jadi dosen FIB.”
Trus ibu gue jawab lagi, “Buat jadi penulis ga harus kuliah di FIB, kamu bisa belajar-belajar sendiri. Kamu juga tetep bisa jadi dosen. Kalo kamu kuliah di ekonomi ya nanti jadi dosen ekonomi.”
*makin kesini gue diem aja, wondering, yang sekolah tu siapa…? Lalu setan yang satunya lagi bisik2, yang bayarin siapa? aaaaaaaa*

Kalo menurut gue, cinta itu sebuah fenomena natural yang kita nggak perlu kuliah untuk memahaminya, gak perlu jadi sarjana untuk bisa melakukannya, gak perlu melakukan pengorbanan apapun untuk merasakannya. Cuma satu hal yang bisa bikin cinta itu jadi problematik: yaitu ketika rasa cinta itu berkembang jadi rasa ingin memiliki. *wah oke nih kata-kata gue :D*

Petikan adegan di film Moulin Rouge:
Toulouse: Do you believe in beauty?
Christian: Yes.
Argentinian: Freedom?
Christian: Yes, of course.
Pianist: Truth?
Christian: Yes.
Satie: Love?
Christian: Love? Love. Above all things I believe in love. Love is like oxygen. Love is a many-splendored thing. Love lifts us up where we belong. All you need is love!
Toulouse: See you can’t fool us. You’re the voice of the children of the revolution!

* * *

11 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. kebanyakan main cinta2an km sa,,, belajar yang bener sana senin udah mau ujian,,, jangan mainan FB mlulu!!! belajar2!!! ^^,!!

    ReplyDelete
  3. oooh.. saya menemukan hubungan antara komen mba sasa dengan posting ini hhahaha

    ReplyDelete
  4. Wa...sama kayak aku km, Sa. Tadinya aku juga pgn masuk sastra gt. Tapi ya jawabannya sama kayak mamamu gt. T.T

    ReplyDelete
  5. @kinkin: ahahahhaha emang apaan kin hubungannya? :P

    @icha: gimana kalo kita daftar sastra di uny atau sanata darma cha? *ngawur haha

    ReplyDelete
  6. eh sa... sepanjang gw baca post lu itu, bertele2 juga ya, tapi emg itu gunanya BLOG, terus lu ngajuin definisi 'C I N T A' kaya gitu? artinya bisa lebih luas lagi... ga selamanya yang lu bilang itu bener!! maaf ya ini kritikan emang, smoga aja lu ga keberatan

    ReplyDelete
  7. ya elah santai aja kali. ini negara merdeka, setiap orang boleh mengkritik, termasuk ngajuin teori, definisi, bahkan yang belom tentu bener. bertele-tele tapi dibaca juga.

    satu hal bisa punya banyak definisi. pernah sekolah kan? inget di buku pelajaran? ada definisi secara etimologi, secara harafiah, dan lain2. gue cuma nyampein SATU dari ribuan definisi cinta. jangan marah dong.

    kalo emang lo merasa begitu pintar, gue pengen denger definisi yang lo ajukan. karena lo mengkritik, lo pasti punya definisi yang lebih bagus dong.

    dan satu lagi. jangan jadi pengecut dengan mengkritik secara anonymous dis

    ReplyDelete
  8. @mba sasa: setuju! eh mba sasa, aku sama mba mega punya rencana kuliah di MSD ato ADVY lo semester depan.. tau deh bentuknya bakalan kayak apa.. hakakaka

    ReplyDelete
  9. TO si Anonymous yang nulis di atas : emang apa sih arti cinta yang lw bilang bisa lebih luas lagi ? coba nulis, haha dy sirik aja tuh sa, ga bisa nulis sepanjang dan sebagus lw haha

    ReplyDelete
  10. terimakasih ya kinkin dan clara... aku jadi terharu T.T you are good friends!!

    kinkin: ahehehehe MSD sama ADVY ki opo? maaf ya kuper huhuu

    ReplyDelete
  11. seep2!....
    berkat km nambah 1 definisi tentang cinta di kepalaku,hehe

    ReplyDelete