Saturday, May 7, 2011

Ayo!

Approximate reading time: 3 minutes.

Teman-teman pasti udah bosen baca atau denger kampanye "Selamatkan Bumi Kita" yang kita disuruh-suruh kurangi penggunaan plastik, hemat air dan listrik, bepergian dengan jalan kaki atau naik sepeda, dan kawan-kawannya. Gak ada yang salah dengan itu, itu memang benar sekali, tapi bagi kita yang sudah melakukan itu semua setiap hari pasti merasa ingin melakukan sesuatu yang lain, yang lebih dari itu untuk Bumi. Beruntunglah kalian, kali ini saya mau berbagi beberapa cara mudah yang lain yang mudah-mudahan gak cliche, untuk menyayangi Bumi kita.

1/ Ayo menyetir dengan bijaksana!
Menyetir motor atau mobil dengan bijaksana adalah menyetir sesuai dengan kebutuhan kita dan kondisi lalu lintas. Contoh: ketika kita lagi perlu buru-buru, nggak apa-apa kita ngebut, asal kondisi lalu lintas memungkinkan: jalanan kosong, atau jalanan rame juga gak apa-apa yang penting semuanya ngebut misalya kayak di jalan tol. Tapi walaupun kita lagi buru-buru, kita sebenernya gak perlu tetep gas pol kalo di depan udah keliatan lagi lampu merah dan ijo-nya masih 40 detik lagi.

Kita bisa lepas gas dari jauh, supaya kecepatan berkurang pelan-pelan, jadi gak perlu ngerem kenceng-kenceng buat berhenti. Atau bisa juga dikira-kira biar pas sampai lampu merahnya pas lampunya udah ijo, jadi malah gak perlu berhenti. Ini bisa menghemat bahan bakar (ketika kita lepas gas, katup yang mengalirkan bensin dari tengki ke mesin itu ketutup, jadi bahan bakar gak ngalir, dan sebaliknya), dan menghemat kampas rem.

Intinya adalah minimalisasi akselerasi kendaraan. Semakin stabil kecepatan kita, misalnya stabil di 80 km/jam, atau stabil di 40 km/jam, semakin hemat konsumsi bahan bakar kita. Semakin kalem kita menyetir, semakin irit pula bensin kita. Nyetir dengan kalem bukan berarti pelan-pelan lho. Nyetir dengan kalem itu maksudnya gak ngegas-ngerem-ngegas-ngerem dan lempeng-lempeng aja, gak zig zag atau ugal-ugalan kayak di film-film.

Menyetir dengan bijaksana bukan hanya menyayangi isi dompet dan persediaan minyak bumi, tapi juga bisa mengurangi global warming. Pasti teman-teman tau lah kalo kita pindah gigi dan ngegas, knalpot kita akan mengeluarkan asap relatif lebih banyak. Jadi semakin dikit ngegas-ngegas (again, menyetir dengan kalem dan stabil), semakin dikit asap-asap jahat keluar dari knalpot.

2/ Ayo masak mi instan pakai air kran!
Mungkin masih ada di antara kita yang masak mi instan pakai air dari galon atau dari kendi penyimpanan air matang. Itu sebenarnya mubazir banget. Kenapa? Karena toh buat masak mi instan, kita akan mendidihkan airnya, yang mana disepakati ketika air mendidih, air itu bebas kuman. Gak peduli air itu dari kran atau dari galon, yang namanya mendidih ya bebas kuman.

Jadi sama-sama bebas kumannya, daripada kita ngabisin gas elpiji (atau minyak tanah, atau kayu bakar) buat memasak kembali air yang sudah matang atau air mineral yang sudah higienis, mendingan kita masak aja air dari kran, trus air yang sudah matang dipake minum atau buat masak yang lain yang ketentuannya gak pakai air mendidih :D

3/ Ayo pilih tempat tinggal yang eco-friendly dan hemat energi!
Tempat tinggal yang eco-friendly contohnya: yang kalau siang sinar matahari bisa menerangi seisi rumah, jadi gak perlu nyalain lampu dan bisa hemat listrik (biasanya rumahnya berjendela besar atau dikasih void). Contoh lain: yang langit-langitnya tinggi biar udaranya sejuk, jadi gak perlu pake AC atau kipas angin. Contoh lagi: yang kamar mandinya gak pake bak mandi, tapi pake shower, karena mandi pakai shower terbukti lebih hemat air daripada jebar-jebur pakai jebor.

Cara nomor 3 ini memang gak bisa kita lakukan setiap hari, karena gak setiap hari kita bikin desain rumah atau milih kosan yang eco-friendly dan hemat energi. Bahkan mungkin kita hanya bisa melakukannya cuma satu kali seumur hidup. So we have to make it count! :)

Kiat-kiat di atas sudah mengalir dalam darah saya karena itu adalah ajaran ibu saya. Jadi saya sudah melakukannya setiap hari. Teman-teman juga yuk! Kalau teman-teman merasa artikel ini bermanfaat, boleh loh disebar :) Ayo!

2 comments:

  1. Tentang Air.. seriuously, sebenarnya iya juga lho mbak, masak air yg udah mateng itu mubadzir. dan naifnya saya, masih selalu melakukannya sebelum bikin mie instan. Thanks for reminding mbak..

    ReplyDelete