Kalau dipikir-pikir, berbagai baju adat dan kostum tari-tari tradisional atau baju khas Indonesia untuk perempuan sebenarnya kejam. Kebanyakan bentuknya kemben (leher, bahu, dan tangan jadi open air dan bikin yang make terancam masuk angin) dan semuanya ngepres bodi (bikin hanya perempuan berbentuk tubuh ideal yang bagus mengenakannya).
Contohnya adalah kostum Tari Pendet seperti foto di atas. Bayangkan kalau kostum itu dipakai oleh ibu-ibu normal, bukan artis, tinggi/berat 160cm/80kg, dan punya timbunan lemak di lengan dan perut dalam jumlah yang luar biasa berlebih. Timbunan lemak itu bikin badan si ibu jadi gak ada lekukannya lagi, dan kostum Pendet yang notabene hanya dilibet-libet di badan bikin si ibu jadi kelihatan seperti lepet berjalan.
Yang paling sadis adalah pas pose mendak dan kaki dihentak-hentakkan ke lantai (saya gak tahu itu nama posenya apa). Pas itu, sekujur tubuhnya bergetar-getar, termasuk lemak kendur di lengannya jadi goyang-goyang ~.~ Dan ini terjadi, dan saya melihatnya(!!!) kemarin, di event Ujian Tari Bali-nya teman saya Clara dan Tiwi. Saya pengen moto sampe gak tega ya Allah T.T
Contoh lagi: kebaya. Sepanjang sejarah peradaban manusia, kebaya terbukti lebih indah dipakai oleh perempuan bertubuh skinny, terutama yang tangannya kecil-kecil, atau minimal masih keliatan yang mana lengan, mana dada, dan mana perut. Menurut saya itu kejam banget T.T
Gimana gak banyak perempuan merengek pengen kurus coba T.T Di satu sisi baju-baju itu oke karena mempertajam kewanitaan seorang wanita, di mana pada dasarnya wanita memang harus menjaga berat dan bentuk badannya biar selalu kelihatan oke. Tapi di sisi lain, itu sangat memaksa dan agak kejam sebenarnya T.T
Yang paling sadis adalah pas pose mendak dan kaki dihentak-hentakkan ke lantai (saya gak tahu itu nama posenya apa). Pas itu, sekujur tubuhnya bergetar-getar, termasuk lemak kendur di lengannya jadi goyang-goyang ~.~ Dan ini terjadi, dan saya melihatnya(!!!) kemarin, di event Ujian Tari Bali-nya teman saya Clara dan Tiwi. Saya pengen moto sampe gak tega ya Allah T.T
Contoh lagi: kebaya. Sepanjang sejarah peradaban manusia, kebaya terbukti lebih indah dipakai oleh perempuan bertubuh skinny, terutama yang tangannya kecil-kecil, atau minimal masih keliatan yang mana lengan, mana dada, dan mana perut. Menurut saya itu kejam banget T.T
Gimana gak banyak perempuan merengek pengen kurus coba T.T Di satu sisi baju-baju itu oke karena mempertajam kewanitaan seorang wanita, di mana pada dasarnya wanita memang harus menjaga berat dan bentuk badannya biar selalu kelihatan oke. Tapi di sisi lain, itu sangat memaksa dan agak kejam sebenarnya T.T
eh tapi menurutku kebaya itu bagusnya buat yg badannya agak ginuk2 seger gitu loh sa, trus montok gitu. haha
ReplyDeletehwakakak... parah ya gw, ngakak baca post lo. tapi sa,, gimana lagi, pengaruh hindu buddha yang pake kemben itu di indonesia kuat banget. ya sudah, kita ikuti tradisi saja kan -__-a
ReplyDeletebener juga tuh fufi.. kalau kebaya harus yang agak berisi juga kalau kelangsingan kurang bagus kyknya hehehehe
ReplyDelete@fufi: hmm kita beda selera berarti fu :D tapi iya juga sih, selama masih jelas mana lengan mana dada mana perut yah
ReplyDelete@vani: parah lo vaaan ngetawaiiin :p
@clara: kemaren katanya mau puasa sebulan biar kurus pas pake kebaya wisuda -.- sekarang bilangnya gitu. cih
berisi dibagian tertentu ya sa.... kalau rata2 aja kyknya ga bagus juga pake kebaya hahaha
ReplyDeleteKan gw dah bilang yang penting jelas mana lengan mana dada mana perut zzz
ReplyDeleteiya iya pokoknya bagus yg berisi terutama di dada dan pantat soalnya ketat banget kan. kalo kurus n rata g bagus sa.
ReplyDeleteWaduh saya sebagai perempuan berbadan bongsor merasa sangat tersentuh atas tulisan ini huhu makasi ya sudah mau membela hak kami para perempuan bertubuh besar dari kejamnya fashion adat dalam negeri.. ;)
ReplyDeleteKunjungan perdana lam kenal bu !!
ReplyDeletehalo miwwa dan Ancorez :)
ReplyDelete